Selamat bertemu...

Ku cari titik tuk mengakhiri, setiap dapat ku tak bisa berhenti, Ku mau berhenti tapi aku tak bisa temukan titik, Bagaimana mengakhiri ini tanpa titik....

Senin, 11 Juni 2012

Hasrat Memuncak, Nyawa Perawan Jadi Tebusan


Sesosok gadis cantik ditemukan dalam keadaan tak beryawa di bawa Jembatan Sungai Liwason, Desa Teep, Amurang, Minahasa Selatan, Senin 21 Mei 2012 pagi hari sekitar pukul 10.00 WITA . Dalam waktu singkat kabar penemuan mayat tak beridentitas itu tak hanya menggemparkan Amurang tapi hingga seantero Sulawesi Utara.
Entah siapa gadis ini, tetapi siapa pun pelakunya oleh warga telah dicap sadis dan tidak berperikemanusian karena tegah menghilangkan nyawa manusia bahkan membuangnya begitu saja. Sementara itu jauh dari Minahasa Selatan, tepatnya di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi, Minahasa Utara, pasangan Megi Rumambi dan Jeffy Panelewen kebingungan putri kesayangannya Wanda Virtha Panelewen (17) tak kunjung pulang sejak Minggu 20 Mei 2012 malam.

Dengan rasa khawatir yang mendalam dan panik, Megi mendatangi Polres Minut untuk melaporkan putrinya itu dibawa kabur oleh temannya lelaki Nelson Kouru (27) yang tinggal di wiayah Dimembe. Pasalnya setahu mereka, Wanda siswi kelas tiga SMA Unklab itu belakangan ini sering jalan dengan lelaki yang kerja di Papua itu. Bahkan ketika dihubungi tante dari Wanda, Nelson mengakui jalan namun hanya meninggalkan gadis cantik itu di ujung Desa Sawangan.

Di Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Minut, polisi menyodorkan surat kabar yang headlinen-nya terpampang seorang gadis tanpa identitas ditemukan di sungai Desa Teep. Seakan tak percaya, namun penasaran dan khawatir Megy mencoba meyakinkan diri bahwa itu bukan anaknya. Namun atas saran polisi Megy diminta ke ruangan jenasah RSUP Kandou untuk memastikan temuan mayat itu.

Bagai disambar geledek, Jeffry saat menatap tubuh tergujur kaku itu ternyata adalah memang putrinya Wanda. Setelah memastikannya, polisi bertindak cepat menahan Nelson yang hampir saja kabur. Apalagi di dompet lelaki itu sudah ada tiket keberangkatan pada Kamis 24 Mei.

Lelaki itu sendiri awalnya bungkam karena masih teguncang dengan tindakan yang diambilnya berakibat fatal. Namun belakanan beberapa jam kemudian Nelson akhirnya mengakui perbuatannya. Nelson menjemput Wanda di rumahnya untuk jalan-jalan, Minggu 20 Mei 2012 malam sekitar pukul 20.00 WITA. Dari rumah lelaki itu membawa siswi SMA itu dengan mobil Xenia berwarna biru muda bernomor polisi DB 4904 QL menuju Airmadidi. Ketika itu kedua bermaksud makan di salah satu rumah makan yang ada di Airmadidi, namun karena tutup, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan melewati Minawerot kemudian memutar di perempatan Kauditan dan kembali melalui jalan by pas. Selanjutnya lelaki bertubuh tinggi besar, berkulit putih itu membawa Wanda ke Desa Tanggari dan berbalik berhenti di perbatasan dengan Desa Sawangan.

Rupanya tersangka selama perjalanan terus merayu korban untuk melakukan hubungan badan. Tetapi korban bersih kukuh tak mau melayani rayuan lelaki itu. Di mobil itu Wanda sudah meminta diturunkan namun tetap tak dikasih olehnya. Saat itu gadis cantik itu berusaha melarikan diri. Tak mau kesempatan itu hilang begitu saja, Nelson mengejar Wanda dan berhasil menangkap wanita itu. Dalam kesunyian malam di perkebunan yang jauh dari pemukiman warga, Wanda tetap pada pendiriannya. Bahkan wanita itu dengan sekuat tenaga memberi perlawanan mendorong Nelson sampai jatuh hingga kakinya luka. Nelson tak mau berhenti di situ, kembali bangkit dan berhasi mengejar Wanda. Kali ini karena gadis itu terus berteriak, Nelson nekat membekap mulutnya dengan telapak tangan. Wanda memang memberikan perlawanan gigih, ia nekat menggigit telapak tangan Nelson yang besar itu hingga luka. Nelson kemudian berusaha membanting Wanda, namun wanita itu tak kalah gigihnya memberikan perlawanan hingga keduanya jatuh. Lelaki itu cepat bangkit dan mencekik leher gadis SMA Klabat tersebut untuk selanjutnya melampiaskan nafsunya.  Pada detik-detik menjelang hayatnya, Wanda masih terus memberikan perlawanan dengan mencakar leher Nelson. Celakanya tindakan Nelson berakibat fatal. Cekikannya telah menewaskan wanita yang diincarnya itu. Nah, luka-luka yang dialaminya itulah kemudian menjadi petunjuk bagi polisi.  

Sadar kalau wanita itu tak berdaya lagi, Nelson kemudian menghentikan cengkramannya. Lelaki itu tak yakin kalau nyawa Wanda telah melayang. “Kita memang mo bagitu pa dia mar nda jadi lantaran so mati. Kita terpaksa cekik dia lantaran terus bataria,” aku Nelson. Dia mencoba menggoyang-goyang tubuh wanita itu supaya bangun tetapi tak tetap tak bergerak. Akhirnya Nelson menuju pancuran kecil untuk membersihkan tubuhnya. Selesai membersihkan diri, dia kembali ke tempat tubuh Wanda tergeletak dan beberapa saat menatapnya sambil berpikir untuk membuang mayat wanita itu. Selain itu lelaki tersebut mencari dompetnya yang jatuh saat berjibaku. Ketika itu dompet tidak ditemukan, namun dia malah menemukan sepasang sandal berwarna biru milik wanita itu yang kemudian diletakannya di bawa pohon.  

Selanjutnya lelaki bertubuh besar itu mengangkat mayat gadis cantik tersebut dan diletakan dalam mobil. Mayat Wanda  kemudian dibawa ke Amurang, sekitar pukul 23.00 WITA. Saat menuju Amurang, Nelson sempat dua kali singgah untuk mengisi bensin. Sampai di jembatan Sungai Liwason, Desa Teep, Amurang, lelaki itu kemudian membuang mayat Wanda ke air. Uniknya saat kembali, Nelson sempat mengangkut empat penumpang yang turun di Manado dan Bandara. Dari Bandara tersangka menuju rumahnya, namun di Jembatan Desa Mapanget, dirinya membuka dan mebuang handphone milik waanita itu  setelah membalas SMS dari tempat gadis cantik itu.

Dalam hasil otopsi memang tidak ditemukan luka pada alat vital korban. Menuru dokter forensik wanda memang masih perawan. Forensik memastikan kalau penyebab kematian Wanda memang akibat cekikan di lehernya.(*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar