Selamat bertemu...

Ku cari titik tuk mengakhiri, setiap dapat ku tak bisa berhenti, Ku mau berhenti tapi aku tak bisa temukan titik, Bagaimana mengakhiri ini tanpa titik....

Jumat, 08 Desember 2017

Badai Pasti Berlalu

"Badai akan berlalu" inilah kalimat pendek yang pernah terlontar dari mulut ku untuk menenangkan maha guruh ku. Ketika itu guru ku terusik dengan laku anak2 didiknya yang bergemuruh. Rupanya semangat muda tak hanya membuat butiran itu tak terdeposisi tetapi mengoyak ayakannya.
Dari puluhan anak didiknya, hanya aku yang dipanggil duduk berhadapan. Sebenanrya gerogi melihat ramput putihnya. Wajahnya yang tegas berwibawah ternyata berganti sebagai seorang ayah yang lembut.  Aku terkejut, materinya bukan pelajaran atau rumus dalam buku. Ini bukan lagi antara pengajar dan yang diajar. "Ini antara orang tua dan anak. Anggap saya bapak kalian, dan kamu anak saya," tuturnya dengan nada memohon. Bahkan beliau membeber sejumlah simbol yang menurutnya misteri insani antar derajat berbeda untuk ku pecahkan.
Entah dari mana keberanian datang, tantangan itu pun dengan polos ku jawab, " Tenang.. badai pasti berlalu."
Ku putuskan untuk masuk dalam gelombang itu untuk sekedar mengarahkan perahu ke tempat tenang. Walau ku sadar aku bisa terseret ke arus yang lebih besar. Beruntung ombak itu akhirnya mengecil dan tenang kembali.
Kini "badai pasti berlalu" selalu di hati dan piliran ku ketika ada masalah di kehidupan ku. Suatu kenangan indah dan pelajaran berarti. Terimah kasih atas kepercayaan itu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar